Gambar Sampul Geografi · Bab VI Pengelolaan Sumber Daya Alam
Geografi · Bab VI Pengelolaan Sumber Daya Alam
EniAnjayani

24/08/2021 10:16:48

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

133

Pengelolaan Sumber Daya Alam

S

aya

ingin

bisa

memanfaatkan

sum-

ber

daya

alam

dengan

tepat,

mem-

pertimbangkannya

untuk

masa

kini

dan

yang

akan

datang.

O

leh

karena

itu

saya

akan

memahami

bagaimana

prinsip

pengelolaannya.

S

aya

akan

mencari

tahu

bagaimana

prinsip

ekoefisiensi.

A

khirnya,

saya

tidak

hanya

bisa

mengambil

manfaat

sumber

daya

alam,

tetapi

saya

bisa

men

j

aga

kelestariannya

agar

kehidupan

generasi

mendatang

ter

j

amin.

S

aya

akan

terus

bela

j

ar

agar

kelak

bisa

menemukan

sumber

daya

alternatif.

Mulai

sekarang

saya

akan

selalu

menggunakan

sumber

daya

alam

secara

arif

dan

rasional.

S

aya

akan

menemukan

bagaimana

pemanfaatan

sumber

daya

alam

yang

berpegang

pada

prinsip

ekoe-

fiensi

serta

menun

j

ukkan

contoh-

contohnya.

S

aya

akan

memahami

prinsip-prin-

sip

pembangunan

berkelan

j

utan

dan

menemukan

ciri-ciri

pengelola-

an

sumber

daya

alam

yang

berbasis

pada

prinsip

tersebut.

S

aya

j

uga

akan

memahami

prinsip-

prinsip

pengelolaan

sumber

daya

alam

berwawasan

lingkungan

dan

menemukan

ciri-ciri

pembangunan

berwawasan

lingkungan.

134

GEOGRAFI Kelas XI

Perhatikanlah pola makanmu sehari-hari. Dalam satu minggu apakah

makanan yang kamu makan ada yang diperoleh dari laut? Atau banyak

yang berasal dari darat? Kita tidak akan membahas bagaimana pola

makanmu, namun akan menyadarkanmu bahwa selama ini kita terlena oleh

kenikmatan-kenikmatan yang berasal dari darat, seperti konsumsi hewan

darat. Padahal seperti kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kelautan

yang kekayaan lautnya tidak akan habis bila dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Hal ini didukung oleh pemerintahan pada saat ini. Sektor kelautan dan

perikanan terus diupayakan menjadi salah satu andalan dalam peningkatan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut

tidak semudah yang dibayangkan. Banyak faktor yang perlu dipertimbang-

kan. Belajar dari kondisi kekayaan laut di Indonesia saat ini, menurutmu

langkah apakah yang bisa dilakukan untuk mewujudkan peningkatan

perekonomian dari sektor kelautan?

Sumber:

www.indomedia.com

Menjual ikan laut.

Sumber:

www.stlawrenceriverfishingchantes.com

Hasil tangkapan ikan laut.

135

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Mengelola sumber daya alam dengan arif, berkelanjutan, dan

berwawasan lingkungan sebenarnya bukan hal yang sulit. Hanya

dibutuhkan kemauan untuk melakukannya, ditambah dengan

pengetahuan mengenai cara-cara pelaksanaannya. Materi berikut akan

menuntunmu menemukan langkah yang bisa diterapkan guna menuju

pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

A. Prinsip

Ekoefisiensi

Kehidupan manusia secara individu, bahkan sampai tingkat

pembangunan di suatu daerah atau yang lebih tinggi, di tingkat negara

misalnya, hampir selalu didasarkan pada pemanfaatan sumber daya

alam. Pasti bisa kamu bayangkan berapa banyak orang memanfaatkan

sumber daya alam. Sayangnya, apa yang dibutuhkan oleh orang-orang

tidak bisa semua terpenuhi. Wilayah dengan sumber daya alam

melimpah bisa saja terpenuhi kebutuhannya. Namun, apa artinya jika

lambat laut kekayaan tersebut habis.

Nah, melihat gambaran kondisi seperti di atas, salah satu upaya

penanggulangannya adalah mengefisienkan pemanfaatan sumber

daya alam. Dengan demikian, diharapkan akan tercapai kehidupan

ekonomi yang lebih baik dalam jangka panjang. Bahkan demi

kelangsungan proses pembangunan ekonomi, dalam konteks efisiensi

diperlukan adanya perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan

penyelamatan sumber daya alam yang dilakukan dengan cermat.

Perhitungan hubungan-hubungan ekologis perlu dilakukan untuk

mengurangi akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan

pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Itulah gambaran

prinsip ekoefisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Sebelum menerapkan bagaimana ekoefisiensi yang tepat,

diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap

sumber daya alam. Bagaimana pun sumber daya alam mempunyai

karakteristik khusus terutama dalam hubungannya dengan ekosistem

dan pembangunan. Kita perlu mengenali apakah suatu sumber daya

alam itu tergolong bisa diperbarui atau tidak. Sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui digunakan dan dikelola sehemat dan seefektif

S

umber

daya

alam

ada

dengan

berbagai

wu

j

ud

dan

persebaran.

A

da

yang

bisa

diperbarui,

sebaliknya

ada

pula

yang

tidak

bisa

diperbarui.

A

da

j

uga

wilayah

yang

kaya

akan

sumber

daya

alam,

sebaliknya

ada

wilayah

yang

miskin

sumber

daya.

S

emuanya

itu

seolah

membentuk

keseimbangan

yang

seharusnya

di

j

aga.

Wilayah

yang

melimpah

akan

sumber

daya

alam

tertentu

dapat

memenuhi

kebutuhan

di

wilayah

yang

kekurangan.

S

umber

daya

yang

tidak

dapat

diperbarui

diusahakan

keseimbangannya

dengan

pengelolaan

berbasis

prinsip

ekoefisiensi

dan

keberlan

j

utan.

Begitu

pula

dengan

sumber

daya

alam

yang

lainnya.

Pada

hakikatnya

kelestarian

sumber

daya

alam

bisa

dicapai

dengan

pemanfaatan

yang

ekoefisien,

mengelolanya

dengan

pedoman

berkelan

j

utan

dan

berwawasan

lingkungan.

sumber

daya

alam,

peman-

faatan,

ekoefisiensi,

pengelo-

laan,

berkelan

j

utan,

wawasan

lingkungan

Menggunakan

kalimatmu

sen-

diri,

j

elaskan

pengertian

prinsip

ekoefisiensi

dalam

pemanfaat-

an

sumber

daya

alam

!

136

GEOGRAFI Kelas XI

mungkin. Bahkan perlu dicari dan dilakukan penelitian terus-menerus

guna menemukan sumber daya pengganti. Begitu juga dengan sumber

daya alam yang dapat diperbarui, perlu dipergunakan dan dikelola

sehemat dan seefektif mungkin guna mempertahankan perkembangan

ekonomi yang baik secara lestari. Lalu bagaimana mengelola keduanya

secara nyata? Cermati materi berikut.

Dalam

prinsip

ekoefisiensi,

penggunaan

sumber

daya

alam

berdasarkan

pemilihan

peruntukannya

men

j

adi

sangat

penting.

Pemilihan

peruntukan

tersebut

dilaksanakan

atas

dasar

:

1. efisiensi

dan

efektivitas

penggunaan

yang

optimal

dalam

batas-batas

kelestarian

sumber

alam

yang

mungkin,

2. tidak

mengurangi

kemampuan

dan

kelestarian

sumber

alam

lain

yang

berkaitan

dalam

suatu

ekosistem,

dan

3. memberikan

kemungkinan

untuk

mempunyai

pilihan

penggunaan

di

masa

depan,

sehingga

perombakan

ekosistem

tidak

dilakukan

secara

dratis.

B.

Mengelola

Sumber

Daya

Alam

dengan

Prinsip

Ekoefisiensi

Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam membawa

dampak perubahan ekosistem dalam berbagai tingkat. Dampak

tersebut bisa berakibat dalam suatu ekosistem saja. Akan tetapi sering

saling terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan satu sumber daya

alam di suatu ekosistem perlu dipikirkan dampak yang ditimbul-

kannya pada ekosistem lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan

hutan yang salah akan memberikan gangguan pada ekosistem lain,

seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya, bahkan ekosistem di

tingkat manusia juga terganggu. Hal seperti inilah yang harus

dihindari dalam pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip

ekoefisiensi.

1. Mengelola

Sumber

Daya

Air

Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak

mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan

ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan

rumah tangga maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang

berat diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya pengendalian

air buangan untuk mengurangi pencemaran. Untuk kegiatan dalam

skala besar, industri misalnya, pengendalian dampak terhadap

lingkungan dilakukan dengan amdal. Untuk mengetahui apa dan

bagaimana amdal itu, kumpulkan informasi tentangnya sebanyak-

banyaknya. Salah satunya bisa melalui internet seperti kegiatan

berikut.

Tahukah

kamu

standar

kualitas

air

di

perairan

umum

?

Melalui

Peraturan

N

omor

20

Tahun

1990,

pemerintah

menetapkan

standar

kualitas

air

untuk

golongan

A

,

B,

C

,

dan

D.

N

ah,

temukan

kriterianya

di

http://www.lablink.or.id/hidro/

air-qua.htm

137

Pengelolaan Sumber Daya Alam

S

embari

mempraktikan

penguasaanmu

terhadap

teknologi

internet,

lakukan

browsing

tentang

amdal.

Kamu

dapat

j

uga

mengun

j

ungi

situs

internet

di

alamat

www.menlh.go.id.

N

ah,

carilah

informasi

tentang

amdal.

S

etelah

berhasil

kamu

lacak,

tulislah

informasi

tersebut

dalam

bentuk

karya

tulis.

Presentasikan

hasil

karya

tulismu

!

Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga

meningkat karena pertambahan penduduk. Sedangkan seperti yang

kamu tahu ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan

menyimpan air berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak hanya

menyangkut kuantitas, kualitas air pun juga mengalami degradasi.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan

ketersediaan air secara normal dengan cara penghijauan kembali.

Beberapa cara untuk mengembalikan kualitas air, dapat dilakukan

dengan sanitasi air sungai dan sanitasi air sumur.

a. Sanitasi Air Sungai

Cara ini memerlukan alat, bahan, dan langkah kerja sebagai berikut.

1) Alat-alat:

a) Dua buah drum, 1 berukuran lebih kurang 100 liter, 1 lagi

berukuran 25 liter.

Drum pertama (ukuran 100 liter) digunakan sebagai

alat penampung air yang akan disanitasi. Pada drum ini

dilengkapi dengan 2 buah kran yang berfungsi mengalir-

kan air dan membuang lumpur atau kotoran.

Drum kedua (ukuran 25 liter) berfungsi sebagai alat

penyaring yang diisi dengan kerikil, pasir kasar, dan pasir

halus, serta pecahan genting yang digunakan sebagai

penyaring.

b) Pipa penghubung dua drum tersebut pada kedua ujungnya

diberi ijuk. Pipa ini berfungsi sebagai penahan kotoran.

Bagian dalamnya diisi arang yang berasal dari tempurung

yang telah dihaluskan.

c) Sebuah ember sebagai penampung.

2) Bahan-Bahan:

a) Kalsium karbonat (CaCO

3

) atau batu kapur;

b) Aluminium sulfat, Al

2

(SO

4

)

3

atau tawas;

c) Norit R – 11 atau arang tempurung kelapa;

d) Kaporit (CaCl

2

).

3) Langkah Kerja:

a) Drum 1 diisi penuh dengan air sungai. Selanjutnya,

dengan kran masih dalam keadaan tertutup, tambahkan

2

1

sendok teh kaporit dan aduk selama kurang lebih 5 menit.

b) Tambahkan 10 gram Al

2

(SO

4

)

3

atau tawas 2 sendok makan,

aduk selama kurang lebih 3 menit.

138

GEOGRAFI Kelas XI

c) Masih pada tabung 1, tambahkan 1 sendok CaCO

3

, aduk

beberapa menit. Diamkan selama 30 menit hingga

terbentuk gumpalan-gumpalan yang mengendap.

d) Bukalah kran drum 1, air akan mengalir melalui pipa

penghubung melewati arang sebagai penyerap kotoran,

kemudian air masuk drum kedua.

e) Air akan masuk tabung kedua yang berfungsi sebagai

saringan. Nah, setelah air keluar dari tabung atau drum

2, akan diperoleh air yang telah memenuhi syarat

kesehatan. Bakteri patogen telah mati oleh kaporit. Bau

dan rasa dihilangkan oleh batu kapur atau tawas.

b. Sanitasi

Cara sanitasi air sumur yang paling sering dilakukan dengan

menggunakan pot klorinasi. Penggunaan pot ini bertujuan agar

proses klorinasi bisa berlangsung lama karena lubang kecil di pot

menjamin pelarutan-pelarutan chlor berlangsung lambat dan

konsentrasi larutan bisa terkontrol. Nah, berikut ini petunjuk yang

dapat kamu gunakan dalam sanitasi air sumur.

1) Siapkan pot tanah liat dengan diameter 5–10 mm.

Beri 4–5 lubang pada pot, yang berfungsi sebagai

jalan keluar air sehingga dapat melarutkan kaporit.

2) Pot diisi dengan pasir yang telah diayak dan

bubuhkan kaporit, dengan perbandingan kaporit :

pasir = 1 : 1. Di dalam pot, campuran ditutup

dengan

polyethylene

atau dengan plastik agak tebal

yang telah dilubangi.

3) Berilah tali pada pot dan masukkan ke dalam

sumur, dengan menempel pada dinding sumur

hingga kedalaman tertentu.

Cara ini dilakukan secara kontinu, apabila

dirasakan pelarutan kaporit berkurang maka isi pot

perlu diganti dengan kaporit baru. Mudah bukan?

- 6



2 6

(



?&>



@



A- 

<<>



A% 





+5

+5

( 6  6



  

2  

2 

27 6  6



  6



1

Sumber:

Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, halaman 70

Gambar

6.1

Alat penjernih air sungai.

Sumber:

Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan

dalam Pembangunan, halaman 73

Gambar

6.2

Pot klorinasi

-

28 8 

6

  

$ 6?@

<

  

139

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber:

Manusia dan Lingkungan, halaman 98

Gambar

6.3

Perahu nelayan tradisional.

2. Mengelola

Sumber

Daya

Perikanan

Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil

ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh

nelayan tradisional maupun nelayan yang menggunakan

peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggu-

nakan peralatan sederhana meskipun terkadang mengalami

beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin

karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah

penangkapan ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau

mendekati lokasi-lokasi

upwelling

. Kendala ini terjadi

karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya, ikan yang

ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila

terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah

perlu memberikan perhatian pada pengembangan usaha

perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah

penangkapan ikan yang menggunakan pukat harimau dan

juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan

yang tidak berwawasan lingkungan. Mengapa? Penggunaan pukat

harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut

terjaring. Jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap, akan memutus daur

reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan

beberapa spesies ikan tertentu punah. Begitu juga dengan penggunaan

bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan juga

merusak terumbu karang. Tahukah kamu apa akibatnya jika terumbu

karang rusak dan punah?

Terumbu karang merupakan bagian dari kehidupan

laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman

hayatinya. Sebab, terumbu karang merupakan tempat

berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk

hidup di laut, tempat berkembang biak, tempat asuh serta

tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mang-

sanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi.

Bayangkan jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan

kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekaya-

an perikanan laut merupakan kekayaan yang sangat

potensial di wilayah Indonesia.

Keadaan

Terumbu

Karang

Indonesia

Tahun

2002

No.

W

ilayah Lo

kasi

Sangat

Baik Baik Cukup Kurang

(

%

)(

%

)(

%

)(

%

)

1. Barat

238

5

,46 20,

5

9 23,19 40,76

2. Tengah

188

6,91 29,79 44,1

5

19,1

5

3. Timur

130

9,23 29,23 33,08 28,

5

8

Indonesia

55

66

,832

5

,72 36,87 30,

5

8

Sumber

:

Suharsono (LIPI), dalam http://www. coremap.or.id/2002

Sumber:

www.oceanworld.tamu.edu

Gambar

6.4

Terumbu karang

140

GEOGRAFI Kelas XI

Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan

dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala

ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai

pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya

akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan

besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu

memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasi-

lokasi

upwelling

yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun

penangkapan ikan yang berlebihan (

overfishing

) akan mengganggu

keseimbangan ekologi laut. Sudah saatnya kita melakukan budi daya

ikan bukan lagi hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan. Lalu,

bagaimanakah caranya agar

overfishing

ini tidak semakin parah?

Langkah-langkah berikut dapat dilakukan.

a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu

dipertimbangkan jumlah persediaan atau populasinya dan sifat

komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas

penangkapan yang diperbolehkan. Bagaimana menurutmu?

Memang mungkin dalam penerapannya akan menemukan

kesulitan, ada baiknya dalam langkah ini instansi pemerintah

turun tangan agar tidak terjadi monopoli maupun konflik .

b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap

jenis-jenis sumber perikanan terumbu karang agar dapat

menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber

perikanan terumbu karang.

c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/

berat). Tindakan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa individu

yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.

d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk

menjamin bahwa alat tangkap yang digunakan tidak merusak

lingkungan.

e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan

menjadi zona-zona berdasarkan pemanfaatannya.

f.

Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk

menangkap ikan.

Nah, hal-hal tersebut merupakan langkah yang bisa diambil dalam

menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam perikanan

tangkap. Bagaimana dengan perikanan budi daya? Kita dapat

mengambil contoh dalam budi daya tambak.

Tambak dikembangkan dekat dengan batas darat yang biasanya

berupa hutan bakau, dilakukan dengan pertama kali membuat saluran-

saluran agar air payau yang membawa jentik-jentik, anak ikan, dan

zat makanan alami dapat masuk ke dalam tambak. Selain itu, air pasang

juga bisa masuk melalui saluran-saluran tersebut. Saluran juga

berfungsi sebagai pembuangan, karena ikan dan udang memerlukan

air laut yang segar. Nah, tambak dengan sistem ini merupakan tambak

tradisional. Kamu dapat mencermati sistem tambak ini pada gambar

berikut.

Keterangan:

S

angat

baik

=

7

5

–100

%

tutupan

karang

hidup.

Baik

= 5

0–74

%

tutupan

karang

hidup.

C

ukup

=

2

5

–49

%

tutupan

karang

hidup.

kurang

=

0–24

%

tutupan

karang

hidup.

Kun

j

ungilah

beberapa

situs

di

internet,

salah

satunya

www.coremap.go.id

untuk

tetap

bisa

memantau

kondisi

terumbu

karang

di

Indonesia

pada

saat

ini.

Ingin

tahu

berbagai

spesies

yang

men

j

adi

kekayaan

perikanan

laut

Indonesia

?

Kun

j

ungi

situs

http://

www.pipp.dkp.go.id

141

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Ketika harga udang di dunia naik pada awal tahun 1980-an, banyak

petani ikan di wilayah Indonesia beralih ke sistem produksi yang

jauh lebih intensif. Sistem tersebut tidak lagi bergantung kepada air

payau. Dilakukan dengan cara memasang pompa diesel untuk mengisi

tambak mereka dengan air payau. Sawah-sawah yang terletak agak di

pedalaman diubah menjadi tambak-tambak karena kelandaian

permukaan tanahnya memudahkan pembuangan air. Di saluran-

saluran yang ada, air laut bertemu dengan air tawar dan dicari kadar

garam yang sesuai sebelum dimasukkan ke dalam tambak. Pada sistem

intensif ini, udang sepenuhnya dibudidayakan dengan pakan pabrik.

Karena Indonesia tidak memiliki keunggulan hingga mampu bersaing

dalam produksi pakan udang, maka Indonesia masih harus

mengimpor pakan tersebut untuk sementara. Hal ini adalah peluang

bagimu, siapa tahu kelak kamu bisa mendirikan pabrik pakan ikan

dan udang.

S

istem

tambak

tradisional

:

1.

R

awa

bakau

melindungi

tepi

laut

dan

tambak,

serta

berfungsi

sebagai

tempat

perkembangbiakan

j

entik-

j

entik

dan

anak

ikan.

2.

A

ir

pasang

membawa

z

at-

z

at

gi

z

i

melalui

saluran-saluran

ke

dalam

tambak.

S

aluran-

saluran

ini

j

uga

berfungsi

untuk

pem-

buangan

air.

3. Tambak.

4. Topografi

menentukan

bentuk

saluran

masuk

ataupun

pembuangan

dan

bentuk

tambak.

5

. Pengaruh

air

pasang

men

j

adi

batas

perluasan

tambak

ke

pedalaman.

Sumber:

Manusia dan Lingkungan, halaman 96

Gambar

6.5

Sistem tambak tradisional.

Sumber:

Manusia dan Lingkungan, halaman 97

Gambar

6.6

Sistem tambak intensif.

Keterangan:

1. Pembukaan

hutan

bakau

untuk

membangun

lebih

banyak

tambak

menyebabkan

hilangnya

hutan

bakau

sebagai

tempat

perkem-

bangbiakan

alami

dan

pelindung

erosi

di

sepan

j

ang

pantai.

2. Tanah

datar

berlumpur

yang

bera-

da

dekat

laut

tidak

dapat

digunakan.

3.

S

aluran

yang

kurang

memadai

untuk

keperluan

pembuangan

air

tambak.

4. Pipa-pipa

untuk

menyalurkan

air

laut

dari

laut.

5

. Jaringan

pompa

untuk

memompa

air

laut.

6

. Pemasok

udara.

7. Kepadatan

udang

yang

tinggi

dapat

menimbulkan

penyakit.

8.

S

aluran

pengairan

untuk

mengisi

tambak

telah

tercemar

bahan

kimia

untuk

keperluan

pertanian.

Pada

saat

yang

sama

air

payau

tambak

dapat

mencemari

sawah-sawah.

142

GEOGRAFI Kelas XI

Jika melihat kedua sistem tambak tersebut, terutama sistem

tambak intensif menjadi salah satu penyebab masalah lingkungan di

sepanjang garis pantai. Pengelolaan tambak yang buruk sebagai unsur

kunci dalam perumusan masalah, karena selain ekosistem tambak,

ekosistem lingkungan yang secara langsung berhubungan turut

terkena getahnya. Pemusnahan hutan bakau mengakibatkan hilangnya

tempat perkembangbiakan bagi ikan, juga mengakibatkan terkikisnya

daratan akibat abrasi. Adanya usaha tambak mengakibatkan

pencemaran sawah atau lahan pertanian lainnya akibat perembesan

air laut melalui tanah. Dalam skala yang besar, pemompaan air laut

untuk tambak dapat mengakibatkan intrusi air laut. Sehingga dalam

pengelolaan tambak diperlukan cara-cara yang bijak, yaitu dengan

memedulikan akibatnya terhadap lingkungan. Antara lain dengan

memperkecil jumlah hutan bakau yang dimusnahkan dan menghijau-

kan tepi-tepi area tambak.

Gambar di samping merupakan contoh penanganan

kerusakan lahan akibat tambak, yaitu dengan menutup

lahan tambak dan menghijaukannya kembali dengan

tanaman bakau. Hal ini dilakukan karena kerusakan lahan

pantai sangat parah, akibat pemusnahan hutan bakau.

Tetapi cara ini juga mengakibatkan berkurangnya sumber

penghasilan melalui tambak. Namun, pengelolaan tambak

yang baik tidak hanya memikirkan keuntungan jangka

pendek, tetapi juga memerhatikan keseimbangan

lingkungan jangka panjang. Dalam hal ini tambak juga akan

diuntungkan karena terhindar dari abrasi.

3.

Menggunakan

dan

Mengelola

Sumber

Daya

Pertambangan

Hasil tambang termasuk kelompok sumber daya yang tidak bisa

diperbarui. Konsekuensinya, jika suatu hari sumber daya ini habis,

kita tidak lagi bisa menikmatinya. Oleh karena itu, tindakan yang

tepat sejak sekarang perlu kita terapkan agar kebutuhan tetap

terpenuhi. Kita tidak boleh mengulang kesalahan yang sama, pada

saat dekade tahun 1970-an. Pada saat itu naiknya harga minyak secara

signifikan (

oil booming

) membuat Indonesia seperti mendapat durian

runtuh. Keuntungan yang berlipat ganda dari hasil penjualan minyak

telah mengantarkan Indonesia sebagai salah satu kandidat ’Macan

Asia’, bersama dengan Thailand dan Malaysia. Namun, kejayaan

Indonesia dari hasil minyak bumi kini tampaknya telah menjadi

kenangan. Sumur-sumur minyak semakin mengering, karena ekstraksi

(pengeboran) tidak dibarengi dengan eksplorasi dan penghematan

sumber daya alam ini. Ketika hal itu terjadi, pada umumnya kualitas

lingkungan pun menurun dan harga energi makin mahal, apa yang

kita lakukan?

Apabila mencermati kasus seperti di atas, selain melakukan

penghematan perlu dilakukan pengelolaan pertambangan dengan arif.

Langkah yang bisa diambil, yaitu dengan melakukan strategi

pertambangan berwawasan lingkungan sampai dengan proses

pengelolaannya sambil terus mencari sumber daya pengganti.

Salah satu contohnya penambangan pasir laut, banyak pertim-

bangan lingkungan yang harus diperhatikan antara lain lokasi yang

layak.

Sumber:

Manusia dan Lingkungan, halaman 96

Gambar

6.7

Penghijauan kembali hutan bakau.

S

adarkah

kita

kalau

selama

ini

men

j

adi

sangat

bergantung

pada

minyak

untuk

kehidupan

sehari-hari.

Padahal

kita

tahu

sumber

daya

ini

akan

habis.

A

ndai

sa

j

a

kita

semua

dapat

mengurangi

penggunaannya,

pasti

dapat

membantu

meme-

lihara

sumber

yang

sangat

berharga

ini

dan

membantu

mengurangi

pencemaran

atmosfer.

Mulai

sekarang

kita

bisa

terus

mencari

bahan

bakar

pengganti.

C

oba

dan

gunakan

bahan

bakar

peng-

ganti

tersebut

!

143

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Apabila kegiatan penambangan tersebut tidak dilakukan di daerah

yang layak dan dengan cara yang tepat akan berdampak pada

lingkungan, baik fisik, biologi, maupun sosial. Penambangan pasir

laut bisa mengganggu stabilitas pantai yang selama ini dipahami

sebagai penyebab tenggelamnya sebuah pulau. Secara eksternal,

kestabilan pantai dipengaruhi oleh arus, gelombang, angin, dan pasang

surut. Sedangkan secara internal dipengaruhi oleh tipe sedimen serta

lapisan dasar di mana sedimen itu berada. Penggalian pasir pantai

akan mengakibatkan dampak berupa perubahan batimetri, pola arus,

pola gelombang, dan erosi pantai. Apabila dasar laut digali untuk

penambangan pasir, maka dasar perairan akan semakin dalam.

Akibatnya, lereng pantai menjadi terjal sehingga menimbulkan

ketidakstabilan. Meskipun dampak penambangan pasir tidak secara

langsung terjadi dan berlangsung dalam skala yang lama, harus ada

upaya-upaya pencegahannya. Inilah bukti pentingnya melakukan studi

kelayakan wilayah tambang. Dalam kasus penambangan pasir laut,

pengenalan kelayakan lokasi ditinjau melalui pengenalan sifat dasar

dinamika pantai dan faktor eksternal yang dapat memengaruhi garis

pantai, termasuk di dalamnya, yaitu:

a. Menentukan kedalaman dan kemiringan maksimum lereng yang

dapat mencegah terjadinya longsoran akibat penambangan pasir

laut.

b. Menetapkan kedalaman penambangan pasir untuk mencegah

terjadinya perubahan pola gelombang yang mengakibatkan

terkonsentrasinya gelombang di suatu tempat hingga mengakibat-

kan terjadinya gangguan stabilitas pantai.

Menggunakan langkah seperti contoh, akan memberikan hasil

rekomendasi lokasi optimal penambangan pasir laut dengan dampak

minimal terhadap perubahan keseimbangan alam. Demi keselamatan

lingkungan, tidak hanya proses pengambilan bahan tambang yang

dipertimbangkan, bahkan penyaluran bahan mentah ke tempat

pengelolaan perlu diatur dengan cara yang tepat. Contohnya tambang

minyak dan gas. Pada saat minyak bumi dan gas alam yang diambil

dari lepas pantai (anjungan) akan diolah di pengilangan minyak atau

pabrik pemrosesan gas di daratan. Pengangkutannya dapat melalui

jalur pipa bawah tanah atau dengan kapal tanker.

Permasalahan timbul dalam proses pengangkutan minyak bumi.

Apabila kapal tanker kandas akan timbul pencemaran berat karena

minyaknya tumpah ke laut. Tumpahan minyak tersebut dapat

mematikan ikan, burung laut, serta binatang laut lainnya. Meskipun

hal ini bukan merupakan dampak langsung dari penambangan minyak

bumi di anjungan lepas pantai, namun suatu pemanfaatan yang

berkelanjutan serta berwawasan lingkungan, tentunya harus memer-

hatikan detail-detail dalam proses penambangan hingga menghasil-

kan barang jadi, serta dampak pada lingkungan sekecil apa pun. Mulai

dari pendirian anjungan, yang harus menetapkan bentuk-bentuk

kerangka anjungan yang sesuai hingga proses pemisahan minyak bumi

di daratan.

Pertambangan tergolong pada kegiatan yang memerlukan

hard

engineering

(rekayasa keras) yang sangat berisiko menganggu

lingkungan. Tambang batu bara misalnya. Penggalian batu bara tentu

saja akan mengubah penggunaan lahan di atasnya, meskipun

penambangan batu bara tersebut dilakukan di bawah tanah maupun

Sumber:

www.ecolo.com

Gambar

6.8

Tumpahan minyak bumi.

144

GEOGRAFI Kelas XI

terbuka. Secara alamiah dampak utama yang timbul akibat adanya

penambangan batu bara terhadap lingkungan meliputi erosi dan

sedimentasi, meningkatkan kemiringan lereng, menurunnya stabilitas

dan kesuburan tanah, gangguan siklus hidrologi, serta perubahan

faktor-faktor klimatologi (iklim).

Berdasarkan adanya dampak tersebut, maka harus disusun suatu

perencanaan penambangan batu bara dengan mempertimbangkan

risiko-risiko tersebut. Pertimbangan tersebut minimal meliputi:

a. Jalan pengangkutan batu bara yang harus dikelola dengan baik.

b. Metode penambangan yang tepat dan terpadu serta berencana,

baik tahunan maupun lima tahunan yang disetujui oleh

Departemen atau Dinas Pertambangan dan direkomendasikan oleh

Bapedal/Bapedalda dari segi pengendalian lingkungan.

c. Metode pengangkutan batu bara yang sesuai ke pelabuhan

pengolahan (

stockpile

), dengan membuat jalan sendiri atau yang

telah disediakan oleh manusia.

d. Pengalokasian zona preservasi dan konservasi dalam areal konsesi

pertambangan serta adanya zona penyangga (

buffer zone

) yang

dibangun di sepanjang anak sungai atau sistem hidrologi alami

yang ada. Tujuannya adalah untuk menahan bahan pencemar dan

memperlambat laju aliran permukaan (

run off

).

Nah, berdasarkan cerita tentang pertambangan di atas, dapat

ditarik kesimpulan langkah-langkah yang perlu diambil dalam

pemanfaatan tambang dengan prinsip kelestarian. Langkah tersebut

sebagai berikut.

a. Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat generasi

penerus.

b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi

sudah menjadi bahan baku ataupun barang jadi.

c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan

lokasi pertambangan yang baru.

d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti. Misalnya

pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya, gas,

maupun alkohol.

Nah, coba pikirkan apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu

kelestarian ini! Lakukanlah, meskipun kecil tetapi pasti sangat

bermanfaat bagi alam.

4. Mengelola

Sumber

Daya

Lahan

Di atas lahan hidup berbagai macam makhluk hidup, di atas lahan

pula makhluk hidup melakukan aktivitasnya. Makhluk hidup di muka

Bumi ini selalu berkembang jumlahnya, tetapi tidak dengan lahan.

Akibatnya, pemakaian terhadap sumber daya lahan akan berlangsung

secara kontinu. Bisakah kamu bayangkan jika hal itu kita lakukan begitu

saja tanpa memerhatikan kondisi lahan? Yang pasti bisa terjadi adalah

kerusakan lahan, lahan pertanian kehilangan kesuburannya menjadi

lahan kritis, hingga akibat-akibat yang timbul dari kesalahan

penggunaan lahan. Belajar dari kenyataan ini, sudah saatnya

penggunaan lahan untuk suatu pemanfaatan tertentu harus memper-

timbangkan persyaratan penggunaan lahan dan tingkat kemampuan

lahan serta tingkat kesesuaian lahan.

145

Pengelolaan Sumber Daya Alam

a. Persyaratan Penggunaan Lahan

Persyaratan penggunaan lahan ini digunakan sebagai pedoman

untuk menerapkan suatu bentuk penggunaan lahan di suatu

kawasan. Persyaratan diterapkan dengan menilai karakteristik

lahan.

1) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Lindung

Lahan yang digunakan sebagai kawasan lindung mempunyai

karakteristik kemiringan lereng sangat curam, yaitu >45%,

tanah atau lahan sangat peka terhadap erosi, curah hujan

harian sangat tinggi, dan kawasan lindung dapat berupa jalur

pengaman aliran sungai dan hutan lindung.

2) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Penyangga

Kawasan dengan karakteristik lahan seperti berikut ini

merupakan kawasan yang harus dijadikan kawasan

penyangga, yaitu kemiringan lahan antara 25–45% atau curam,

lahan peka terhadap erosi, curah hujan harian sangat tinggi,

dan memungkinkan dimanfaatkan untuk bercocok tanam yang

bernilai ekonomis dan mudah dikembangkan untuk kawasan

penyangga lingkungan alam.

3) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Tanaman

Tahunan

Lahan yang dapat digunakan sebagai kawasan budi daya

tanaman tahunan mempunyai karakteristik kemiringan lahan

agak curam, yaitu 15–25%, lahan agak peka terhadap erosi,

curah hujan harian sedang, dan lahan untuk budi daya

tanaman tahunan dapat berupa perkebunan, hutan tanaman

industri (HTI) dan tanaman kayu-kayuan serta memenuhi

kriteria untuk kawasan penyangga.

4) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Tanaman

Semusim

Lahan yang dapat digunakan sebagai kawasan budi daya

tanaman semusim mempunyai karakteristik kemiringan lahan

landai, yaitu 8–15%, lahan agak peka terhadap erosi, curah

hujan rendah, dan memenuhi kriteria untuk kawasan budi

daya tahunan.

5) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Permukiman

Lahan yang sesuai untuk kawasan permukiman mempunyai

kriteria sesuai untuk kawasan budi daya tanaman semusim

atau tahunan dengan kemiringan lereng 0–8% atau datar.

b. Pemanfaatan Lahan Sesuai Kemampuan Lahan dan Kesesuaian

Lahan

Pemanfaatan lahan yang didasarkan pada kemampuan lahan

dan kesesuaian dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan

evaluasi lahan. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian

penampilan atau keragaan (

performance

) lahan untuk tujuan

tertentu, meliputi pelaksanaan interpretasi, survei, dan studi

bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim, serta aspek lahan lainnya,

agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai

penggunaan lahan yang mulai dikembangkan (FAO, 1976).

Evaluasi lahan dilakukan dari berbagai aspek lahan dan kualitas

fisik, biologi, serta teknologi penggunaan lahan dengan tujuan

146

GEOGRAFI Kelas XI

sosial ekonomi. Oleh karena adanya kaitan dengan parameter

sosial ekonomi, maka dapat diterapkan dua pendekatan evaluasi

lahan, yaitu evaluasi secara kualitatif dan evaluasi kuantitatif.

Evaluasi kuantitatif diperlukan pada survei kelayakan setelah

dilakukan survei kualitatif terlebih dahulu. Sedangkan evaluasi

kualitatif merupakan evaluasi yang dilakukan dengan cara

mengelompokkan lahan ke dalam beberapa kategori berdasarkan

perbandingan relatif kualitas lahan tanpa melakukan perhitungan

secara terperinci dan tepat biaya. Kelompok atau klasifikasi yang

digunakan dalam evaluasi lahan dapat berupa klasifikasi

berdasarkan kesesuaian lahan maupun kemampuan lahan.

1) Kesesuaian Lahan

Klasifikasi kesesuaian lahan adalah penilaian dan pengelom-

pokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan atau

kesesuaian absolut lahan bagi suatu penggunaan lahan

tertentu. Klasifikasi kesesuaian lahan bersifat spesifik untuk

suatu tanaman atau penggunaan lahan tertentu, misalnya

kesesuaian lahan untuk tanaman semusim, kesesuaian lahan

untuk tanaman teh, jati, cokelat, kesesuaian lahan untuk

industri, irigasi, permukiman, dan sebagainya.

2) Kemampuan Lahan

Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian lahan

(komponen-komponen lahan) secara sistematik dan pengelom-

pokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan sifat-sifat

yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan-

nya secara lestari.

Nah, persyaratan penggunaan lahan, kesesuaian lahan, dan

kemampuan lahan tersebut bisa dijadikan pedoman untuk

pengelolaan lahan yang arif dan menganut prinsip berkelanjutan.

5. Mengelola

Sumber

Daya

Kehutanan

Kekayaan hutan di Indonesia kian hari kian menipis. Tuntutan

kebutuhan mendorong manusia melakukan penebangan hutan.

Contohnya kita ambil kasus yang pada saat ini menjadi prioritas

yang harus diselesaikan oleh pemerintah, yaitu

illegal logging

.

Penebangan hutan di Indonesia pada saat ini meningkat tajam.

Sebenarnya penebangan hutan tetap bisa dilakukan asalkan memenuhi

prinsip ekoefisiensi. Ya, dengan langkah awal, yaitu tebang pilih,

pembibitan, dan penanaman kembali.

Gambar

6.9

Prinsip ekoefisiensi dalam penebangan hutan.

Tebang pilih

Sumber:

www.economiest.com

Pembibitan

Sumber:

www.watala.org.id

Penghijauan

Sumber:

Dunia Kita dalam Bahaya, halaman 123

147

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Tebang pilih dilakukan dengan mempertimbangkan usia pohon,

ukuran diameter, dan tinggi batang. Pembibitan baik dilakukan

sebelum penebangan, baru setelah penebangan dilakukan penanaman

bibit atau reboisasi. Mengapa penyelamatan hutan amat penting bagi

kelangsungan hidup semua makhluk di muka Bumi ini? Hutan yang

merupakan paru-paru dunia, mampu mengambil CO

2

(karbon

dioksida) serta melepaskan kembali O

2

(oksigen), yang membuat udara

segar dan diperlukan manusia untuk bernapas. Dapatkah kamu

bayangkan jika udara terkotori dan kamu harus menghirupnya? Pasti

saluran pernapasanmu akan terganggu. Selain itu, tumbuh-tumbuhan

dapat menyimpan air sehingga mampu mencegah banjir. Akar pohon

bisa mengikat tanah, hingga erosi mampu dicegah. Daun-daun yang

gugur, lama-kelamaan akan membusuk dan menjadi lapisan humus.

Bukan itu saja, adanya tumbuh-tumbuhan mampu mengurangi efek

rumah kaca. Efek rumah kaca ini mencegah panas keluar dari Bumi,

mengakibatkan Bumi panas. Mengapa efek rumah kaca ini ada?

Pembakaran batu bara, minyak, gas, serta bahan bakar lainnya akan

melepaskan karbon dioksida, metana, dan uap air ke atmosfer. Jika

gas-gas ini tidak dapat diserap oleh tumbuhan, karena tidak adanya

tumbuhan, maka panas serta gas-gas ini akan menyelubungi Bumi

dan seperti rumah kaca yang menyelubungi Bumi.

Nah, agar kamu memahami benar bagaimana tumbuh-tumbuhan

berperan dalam mengurangi efek rumah kaca, lakukan kegiatan berikut.

Tahukah

kamu

berapa

usia

pohon

serta

ukuran

diameter

dan

tinggi

batang

pohon

yang

layak

tebang

?

Rumah

Kaca

Mini

a. Tujuan:

Memahami

prinsip

efek

rumah

kaca.

b. Alat

dan

Bahan:

1) lima

papan

kayu

dengan

ukuran

lebar

20

cm

dan

pan

j

ang

1

m,

2) delapan

balok

beton

berukuran

2,

5 ×

2,

5

m,

3) gunting,

4) plastik

transparan

tebal,

dengan

ukuran

lebar

3,9

cm

dan

pan

j

ang

3

m,

5

) bilah

kayu

dengan

ukuran

pan

j

ang

1

m,

6) pines,

serta

7) tanaman

dalam

pot-pot

kecil.

c.

Langkah

Kerja:

1)

S

usunlah

papan-papan

dan

balok-

balok

untuk

membuat

rak

4

susun

seperti

di

samping

ini.

2) Potonglah

lembaran

plastik

tebal

untuk

menutup

bagian

belakang

dan

sisi

rak.

Lekatkan

plastik

ke

rak

dengan

paku

pines.

3) Potonglah

lagi

lembaran

plastik

tebal

untuk

menutup

bagian

depan

rak

dan

lekatkan

j

uga

dengan

paku

pines

pada

bagian

atas

rak

sehingga

menggantung

serta

bisa

dibuka.

Sumber:

Dokumen Penulis

148

GEOGRAFI Kelas XI

Reboisasi dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Lalu,

bagaimana dari segi efisiensinya? Efisiensi dapat dilakukan dengan

meningkatkan kekreatifan kita. Jika selama ini kita lebih banyak

mengekspor kayu-kayu gelondongan, ada baiknya jika kita mengolah

kayu-kayu tersebut menjadi barang yang mempunyai nilai tambah,

seperti kerajinan mebel atau industri berbahan baku kayu lainnya.

Satu hal lagi tentang hutan yang terkadang luput dari perhatian

kita. Selain penebangan hutan, kebakaran juga menjadi penyebab

kerusakan hutan. Seperti kebakaran hutan yang sering melanda

Indonesia dianggap merupakan bencana besar bagi lingkungan dan

ekonomi. Sekitar 10 juta hektar hutan, semak belukar dan padang

rumput terbakar, sebagian besar dibakar dengan sengaja. Gumpalan

asap yang pedas meliputi wilayah Sumatra dan Kalimantan, juga

Singapura dan sebagian dari Malaysia dan Thailand. Sekitar 75 juta

orang terkena gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

asap. Bahkan lalu lintas udara lumpuh karenanya. Sampai

saat ini kebakaran ini masih sering terjadi, bahkan kejadian

ini membuat Indonesia dianggap menjadi salah satu

pencemar lingkungan terburuk di dunia. Mengapa hal ini

terjadi? Apabila dilihat dari citra satelit dan data ‘hot-spot’

kebakaran menunjukkan lautan api dimulai di daerah

perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit dan

pulp, yang biasa menggunakan api untuk membersihkan

lahan. Namun demikian, selain karena faktor aktivitas

manusia, kebakaran ini bisa juga terjadi secara alami. Nah,

cermati faktor-faktor penyebab berikut dan coba diskusikan

bagaimana upaya penanggulangannya.

a. Pembersihan Lahan

Api sampai sekarang dianggap alat yang murah dan efektif untuk

membersihkan lahan dan diminati oleh kalangan pengusaha

untuk dapat menanam tanaman industri seperti karet dan kelapa

sawit. Bukti nyata dapat kamu cermati dengan berkurangnya luas

hutan menjadi areal perkebunan. Misalnya, perkebunan kelapa

sawit yang meningkat dari 120.000 hektare di tahun 1989 menjadi

hampir 3 juta hektar di tahun 1999.

b. Kebakaran Tanpa Kesengajaan

Kebakaran yang tak disengaja akibat api yang berkobar liar karena

suhu yang tinggi dan sisa pembersihan lahan disinyalir juga

menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan.

4) Berilah

bilah

kayu

di

u

j

ung

plastik

bagian

bawah.

Ini

akan

menambah

berat.

5

) Masukkan

pot-pot

tanaman

ke

dalam

rak

yang

ada.

6) Pada

siang

hari

yang

cerah,

masukkan

tanganmu

ke

dalam

plastik

untuk

merasakan

suhu

di

dalam

rumah

kaca

mini.

Catatan:

Praktik

ini

dilakukan

dengan

sinar

matahari

di

luar

ruangan.

d. Analisis:

1) Bagaimana

perbandingannya

dengan

udara

yang

ada

di

luar

?

2) Bagaimana

kesimpulanmu

mengenai

efek

rumah

kaca

dan

penanggulangannya

?

Sumber:

www.wikipedia.org

Gambar

6.10

Kebakaran hutan.

149

Pengelolaan Sumber Daya Alam

c. Api sebagai Senjata

Pembakaran menjadi faktor penting di pedesaan Indonesia akhir-

akhir ini. Para petani dan masyarakat lokal yang merasa

diperlakukan tidak adil dengan hilangnya tanah mereka yang

’diambil’ oleh perusahaan-perusahaan perkebunan, menggunakan

api sebagai senjata untuk mengklaim kembali lahan mereka dan

menghancurkan hasil milik perusahaan.

d. Pembukaan Jalan Baru

Penduduk sekitar hutan sering kali menyalakan api untuk

membersihkan semak belukar dalam rangka membuka jalan baru

atau memperbaiki jalan masuk yang sudah ada untuk memanen

sumber daya. Sebagai contoh, di daerah Danau Sentarum

Kalimantan Barat banyak kebakaran yang terjadi di tahun 1990-

an disebabkan oleh nelayan yang membakar semak untuk

menembus hutan ke wilayah hutan rawa yang dihuni ikan arwana

yang mempunyai nilai ekonomi dan estetika tinggi.

e. Hutan Bernilai Ekonomi Tinggi

Nilai ekonomi hutan yang tinggi bertentangan dengan kesejahte-

raan hutan, seperti daya tariknya membuat banyak yang ingin

memanen kayu hutan, mengubah hutan produksi menjadi

perkebunan, akibatnya mendorong peningkatan laju pembersihan

hutan alam.

f.

Pengelolaan Sumber Daya Kehutanan yang Buruk

Sisa-sisa kayu setelah pembalakan yang dibiarkan berserakan di

lantai hutan menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan api

membakar hutan. Rawa-rawa yang mengering menciptakan

lingkungan yang lebih rentan terhadap kebakaran.

g. Pembukaan hutan menjadi lokasi transmigrasi

Api umum digunakan oleh transmigran maupun oleh aparat yang

berwenang dalam membuka lahan hutan dan menjadikannya

kawasan permukiman dan lahan pertanian baru. Jika melihat

kenyataan faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan, penyebab

yang paling mengkhawatirkan adalah ulah manusia. Kita sering

merasa ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya tanpa memper-

hitungkan akibat yang akan ditimbulkannya. Guna menghindari

hal ini, setiap aktivitas pemanfaatan sumber daya alam perlu

dilakukan perencanaan yang matang, selain hasil yang akan

dicapai juga akibat yang akan ditimbulkannya. Sehingga melalui

perencanaan yang baik diharapkan tidak akan merusak lingkungan,

bahkan mendukung dan menjaga kualitas lingkungan.

S

eperti

kamu

tahu

bahwa

hutan

mempunyai

banyak

manfaat

dalam

kehidupan

kita.

C

oba

bayangkan

apa

yang

ter

j

adi

j

ika

di

dunia

ini

tidak

ada

lagi

hutan.

Mungkin

wilayah

tempat

tinggalmu

j

auh

dari

hutan,

tetapi

rasakan

dan

bedakan

j

ika

lingkunganmu

gersang

dengan

j

ika

lingkunganmu

terdapat

penghi

j

auan.

Berbeda

sekali

bukan

? N

ah,

kegiatan

kali

ini

menga

j

akmu

melakukan

penghi

j

auan

demi

menyelamatkan

lingkungan.

Kegiatan

ini

bisa

kamu

lakukan

dengan

teman

sekelasmu

atau

teman

di

lingkungan

tempat

tinggalmu.

Kegiatan

ini

j

uga

bisa

kamu

lakukan

bertepatan

dengan

hari

150

GEOGRAFI Kelas XI

6. Mengelola

Limbah

Meski limbah tidak tergolong sumber daya alam, tetapi limbah

bisa dihasilkan dari penggunaan sumber daya alam. Pengelolaan

limbah ini dimaksudkan agar tiap bagian dari sumber daya alam bisa

dimanfaatkan meski itu berupa limbah.

Memedulikan limbah apa yang dihasilkan dari aktivitas

pemanfaatan sumber daya alam menjadi satu indikasi tindakan arif

mengelola sumber daya. Pemerintah telah mengambil kebijakan

dengan peraturan pengolahan limbah pabrik terlebih dahulu. Dengan

peraturan ini, setiap industri yang menghasilkan limbah, diwajibkan

mengolah limbah menjadi limbah yang netral dan tidak berbahaya

bagi lingkungan. Pengolahan limbah ini dilakukan pada bak penam-

pungan limbah sementara. Selain pengolahan limbah, usaha-usaha

untuk mengatasi air limbah juga perlu dilakukan, usaha-usaha

tersebut, antara lain memilih lokasi industri jauh dari permukiman

penduduk dan mencegah daur limbah berhubungan langsung dengan

sumber air minum penduduk.

Bagaimana jika sumber daya alam kita manfaatkan merupakan

sumber daya yang tidak dapat diperbarui, seperti bahan-bahan

tambang? Prinsip kearifan dalam hal ini dapat kita lakukan dengan

melakukan penghematan dalam penggunaan bahan tambang. Misalnya,

jika pada saat ini kamu selalu menggunakan kendaraan bermotor

untuk bepergian meskipun jaraknya dekat. Mulai sekarang gunakan

saja sepeda jika kamu bepergian ke tempat-tempat yang dekat. Selain

menghemat penggunaan bahan bakar, tubuhmu juga menjadi sehat

karena bersepeda.

Dalam prinsip ekoefisiensi, limbah sekecil apa pun yang sering

kita buang sehari-hari harus dipertimbangkan. Seperti sampah.

Beberapa macam sampah bisa kita daur ulang sehingga mempunyai

daya guna. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat diproses

menjadi pupuk organik. Sampah-sampah kering seperti plastik, kertas,

besi, dan sebagainya bisa didaur ulang menjadi produk-produk dalam

bentuk lain. Semua bentuk pengelolaan sampah dapat dikerjakan

dengan mudah, jika pada saat membuangnya kita telah memisahkan

jenis-jenis sampah tersebut termasuk sampah basah atau sampah

kering.

nasional

seperti

hari

ulang

tahun

kemerdekaan

R

epublik

Indonesia

atau

hari

Bumi.

S

ebagai

petun

j

uk,

langkah

sebagai

berikut

dapat

kamu

lakukan.

1. Buatlah

kelompok

bersama

teman

sekelasmu

atau

teman

main

di

lingkungan

tempat

tinggalmu.

2.

S

etelah

kelompok

terbentuk,

adakan

rapat

mengenai

kegiatan

yang

akan

kalian

lakukan.

A

mbillah

tema

yang

tepat

dalam

kegiatan

ini.

S

elan

j

utnya

buatlah

proposal

mengenai

kegiatan

ini.

3.

Kamu

dapat

menga

j

ukan

proposal

ini

ke

tingkat

R

T

,

kelurahan,

dan

kecamatan

untuk

memperoleh

dukungan.

Kamu

dapat

j

uga

menga

j

ukan

proposal

ini

ke

Departemen

Pertanian

atau

Departemen

Kehutanan

untuk

memperoleh

bibit

tanaman.

4.

S

etelah

semuanya

siap,

pilih

hari

yang

tepat

untuk

melakukan

ker

j

a

bakti

menanam

penghi

j

auan

di

lokasi

yang

kamu

pilih.

T

unggulah

hingga

beberapa

waktu,

hasilnya

akan

dapat

dirasakan

dan

dinikmati

oleh

banyak

orang.

151

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Seperti gambar di samping, orang-orang memilah-

milah sampah menurut jenisnya pada saat akan mem-

buangnya. Mulai sekarang hal seperti ini pun dapat kamu

lakukan.

Di Indonesia ada dua sistem pengelolaan sampah,

yaitu sistem pengelolaan formal dan informal. Pengelolaan

formal dilakukan oleh aparat pemerintah, yaitu Dinas

Kebersihan. Pengelolaan ini meliputi pengumpulan,

pengangkutan, dan pembuangan hingga ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan pengelolaan infor-

mal dilakukan oleh masyarakat yang berperan sebagai

pengumpul sampah. Sebenarnya, dalam pengelolaan

sumber daya alam secara berkelanjutan dan berprinsip

ekoefisiensi, harus ada sinergi dari beberapa pihak baik

antarmasyarakat dan pemerintah. Sehingga ada kerja sama dari

berbagai lapisan masyarakat, antara lain dengan penyatuan persepsi

bahwa pelestarian lingkungan (sumber daya alam) adalah sangat

penting, bersama-sama menggunakan sumber daya secara efisien dan

aman bagi lingkungan, saling mendukung program pengembangan

pengelolaan sumber daya alam agar mempunyai nilai lebih, serta

bersama-sama menegakkan dan melaksanakan peraturan-peraturan

konservasi keanekaragaman hayati.

Sumber:

Dunia Kita dalam Bahaya, halaman 53

Gambar

6.11

Tempat sampah berdasarkan jenis

sampah.

Menemukan

Prinsip

Ekoefisiensi

a. Tujuan:

Menemukan

prinsip

ekoefisiensi

dalam

pemanfaatan

lahan

pertanian,

pertambangan,

dan

pemanfaatan

air.

b. Alat,

Bahan,

dan

Sumber:

1)

A

lat

tulis.

2) Informasi

dari

berbagai

sumber

seperti

internet,

media

cetak

maupun

media

elektronik

lainnya.

c. Langkah

Kerja:

1) Bentuklah

kelompok

yang

terdiri

atas

4

orang

dengan

teman-

temanmu.

2) Tiap

kelompok

bertugas

mencari

dan

mengumpulkan

informasi

pemanfaatan

lahan

secara

ekoefisiensi

pada

bidang-bidang

tersebut.

3)

S

etelah

kelompokmu

terbentuk,

bagilah

tugas

dengan

teman

sekelompokmu

untuk

mengumpulkan

informasi

tentang

tema

yang

harus

dibahas

oleh

kelompokmu.

4)

S

usunlah

informasi-informasi

yang

terkumpul

dalam

sebuah

karya

tulis.

Kemudian

presentasikan

hasil

karya

tulis

tersebut

di

depan

kelas.

Bersama-sama

teman

sekelasmu,

ambillah

kesimpulan

tentang

bagaimana

memanfaatkan

lahan

pertanian,

pertambangan,

dan

air

secara

ekoefisiensi.

Nah, itu tadi contoh-contoh pengelolaan sumber daya alam dengan

prinsip ekoefisiensi. Selain harus mengelolanya dengan prinsip

ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam dengan dasar pembangun-

an berkelanjutan harus diterapkan jika ingin sumber daya alam tetap

lestari.

152

GEOGRAFI Kelas XI

C.

Pembangunan

Berkelanjutan

dan

Cirinya

Mungkin kamu pernah mendengar istilah pembangunan

berkelanjutan. Konsep pembangunan ini mulai dikampanyekan

semenjak terjadi kegagalan pembangunan, di mana proses yang terjadi

hanya satu arah (dari ke atas ke bawah) dan tidak terjadi keberlanjutan.

Tantangan yang dihadapi pembangunan berkelanjutan menemukan

cara guna meningkatkan kesejahterakan dengan penggunaan sumber

daya alam secara bijak. Sehingga diharapkan sumber daya alam yang

dapat diperbarui terlindungi dan penggunaan sumber daya yang tidak

dapat diperbarui tetap bisa memenuhi kebutuhan generasi yang akan

datang. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan telah diperkuat oleh

kesepakatan para pemimpin bangsa, antara lain dalam Deklarasi Rio

pada KTT Bumi tahun 1992, Deklarasi Millenium PBB tahun 2000,

dan Deklarasi Johannesburg pada KTT Bumi tahun 2002. Nah, subbab

ini hanya akan membahas sekilas mengenai pembangunan

berkelanjutan, karena akan dibahas tuntas pada bab berikutnya. Hal

yang lebih penting adalah kamu tahu bagaimana kriteria pembangunan

berkelanjutan.

Kamu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan pem-

bangunan berkelanjutan. Lalu bagaimana indikator suatu pembangunan

telah memenuhi syarat berkelanjutan? Secara umum kriteria

pembangunan berkelanjutan mengacu pada empat aspek umum

pembangunan, yaitu aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi.

Beberapa kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan

dihasilkan dalam sebuah kerja sama antara negara-negara selatan dan

negara utara. Semua aspek tersebut tercermin dalam indikator

pembangunan berkelanjutan sebagai berikut.

1. Memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan lokal.

2. Dukungan dalam penerapan keberlanjutan penggunaan sumber

daya alam.

3. Mendorong peningkatan lapangan kerja.

4. Kontribusi terhadap keberlanjutan neraca pembayaran.

5. Kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi makro.

6. Adanya efektivitas biaya.

7. Kontribusi terhadap kemandirian.

Agar kamu menjadi lebih memahami tentang pembangunan

berkelanjutan berikut ini salah satu contohnya di bidang pariwisata.

Berdasarkan Piagam Pariwisata Berkelanjutan, 1995,

pembangunan

pariwisata harus didasarkan pada kriteria keberlanjutan yang

artinya bahwa pembangunan dapat didukung secara ekologis dalam

jangka panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika

dan sosial terhadap masyarakat

. Berdasarkan pernyataan ini,

pembangunan berkelanjutan berarti ada upaya terorganisasi guna

mengembangkan kualitas hidup dengan berpedoman pada prinsip

keberlanjutan. Hal ini akan terlaksana dengan dukungan sistem

pemerintahan. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kebijakan apa

yang diterapkan pemerintah sangat memengaruhi arah keberlanjutan

pembangunan.

Pembangunan

berkelan

j

utan

adalah

pembangunan

atau

perkembangan

yang

bertu

j

uan

memenuhi

kebutuhan

masa

sekarang

tanpa

membahaya-

kan

kemampuan

generasi

mendatang

untuk

memenuhi

kebutuhannya.

153

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dikenali dengan

adanya elaborasi prinsip-prinsip seperti partisipasi, keikutsertaan

para pelaku (

stakeholder

), kepemilikan lokal, penggunaan sumber

daya berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian

terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan

serta promosi. Nah, bisa kamu bayangkan bukan keterpaduan

antarprinsip-prinsip tersebut.

Kini kamu telah mengetahui prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan. Setelah dua prinsip yang telah kita bahas, masih ada

satu pedoman lagi yang bisa kita gunakan dalam pengelolaan sumber

daya alam, yaitu pengelolaan sumber daya alam berwawasan

lingkungan. Apa dan bagaimana pengelolaan berwawasan lingkungan?

Ikuti materi berikut.

D.

Mengelola

Sumber

Daya

Alam

Berwawasan

Lingkungan

Mungkin di benakmu pernah terpikir jika kita terlalu konsen pada

lingkungan apakah pembangunan ekonomi masih bisa mengun-

tungkan. Seperti pernah diungkapkan Prof. Dr. Emil Salim dalam

sebuah artikel Ekonomi dalam Lingkungan, bahwa ekonomi dan

lingkungan merupakan elemen yang saling komplementer. Ketika

pertimbangan ekonomi dipisahkan dengan pertimbangan lingkungan,

maka Bumi akan mengalami kerusakan. Sebenarnya konsep seperti

ini sudah mulai dimunculkan dalam konferensi PBB tentang

lingkungan hidup di Stockholm tahun 1972, yaitu membangun

ekonomi dengan pertimbangan lingkungan sama sekali bukan

membuang uang ataupun akan mengurangi keuntungan. Inilah konsep

pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang

mempertimbangkan lingkungan sebagai bagian dari proses pengam-

bilan kebijakan pembangunan.

Dari beberapa kasus lingkungan, bencana misalnya, terjadi karena

melalaikan lingkungan. Tengoklah bencana banjir di Jakarta yang

terjadi karena kelalaian terhadap lingkungan. Banyak kawasan hijau

dikonversi menjadi berbagai fasilitas hiburan. Sebut saja Ancol yang

menggusur hutan bakau, proyek pantai Indah Kapuk yang menyulap

hutan bakau dan rawa menjadi perumahan, tempat rekreasi, dan

lapangan golf. Bukan kesejahteraan ekonomi yang didapat tetapi

bencana banjir yang terjadi karena berkurangnya wilayah resapan air.

Apakah hal-hal seperti itu telah memenuhi prinsip pembangunan

berwawasan lingkungan? Bagaimana menurutmu?

Menurut

U

ndang-

U

ndang

N

o.

23/1997

tentang

Penge-

lolaan

Lingkungan

H

idup,

pembangunan

berkelan

j

utan

yang

berwawasan

lingkungan

hidup

adalah

upaya

sadar

dan

terencana

yang

memadukan

lingkungan

hidup,

termasuk

sumber

daya

ke

dalam

proses

pembangunan

untuk

men

j

amin

kemampuan,

kese

j

ahteraan,

serta

mutu

hidup

generasi

masa

kini

dan

generasi

masa

depan.

Tiga

kriteria

pembangunan

berwawasan

lingkungan

menurut

Emil

S

alim

(1999),

yaitu

:

1.

S

umber

daya

yang

ada

dikelola

secara

bi

j

aksana,

pembangunan

ber

j

alan

tanpa

merusak

lingkungan.

2. Memiliki

pola

pembangunan

berkesinambungan,

artinya

kualitas

lingkungan

dari

masa

ke

masa

tetap

ter

j

aga.

S

ehingga

generasi

sekarang

harus

berpikir

apakah

pembangunan

yang

dilakukan

telah

memikirkan

generasi

berikutnya.

154

GEOGRAFI Kelas XI

Demi

men

j

aga

kelestarian

sumber

daya

alam,

dilakukan

upaya

pengelolaan

yang

didasarkan

pada

prinsip

ekoefisiensi,

pembangunan

berkelan

j

utan,

dan

pembangunan

berwawasan

lingkungan.

N

ah,

kamu

telah

mempela

j

ari

bagaimana

mengelola

sumber

daya

alam

berdasarkan

prinsip-prinsip

tersebut.

S

alin

dan

isilah

rangkuman

berikut

dalam

buku

catatanmu

!

A. Prinsip

Ekoefisiensi

1. Prinsip

ekoefisiensi

adalah

.

.

.

.

.

2.

U

ntuk

men

j

aga

kualitas

sumber

daya

air

untuk

kebutuhan

sehari-

hari

dapat

dilakukan

dengan

sanitasi

.

.

.

dan

.

.

.

.

3

. Demi

men

j

aga

potensi

perikanan

agar

tidak

habis

karena

overfishing

dilakukan

dengan

menggalakkan

.

.

.

perikanan

dengan

tetap

memerhatikan

kelestarian

lingkungan.

4. Demi

men

j

aga

kelestarian

tanah

(dalam

konteks

lahan)

diperlukan

penilaian

lahan

untuk

penggunaan

umum

dengan

menggunakan

evaluasi

.

.

.

.

S

edangkan

untuk

peruntukan

tertentu

dilakukan

dengan

evaluasi

.

.

.

.

5

.

Tiga

langkah

yang

diterapkan

untuk

men

j

aga

kelestarian

hutan,

yaitu

:

a.

.

.

.

.

b. Melakukan

pembibitan.

c. .

.

.

.

B. Pembangunan

Berkelanjutan

Pembangunan

berkelan

j

utan

adalah

.

.

.

.

C

. Mengelola

Sumber

Daya

Alam

Berwawasan

Lingkungan

1. Menurut

U

ndang-

U

ndang

N

o.

23/1997,

pembangunan

berwawasan

lingkungan

adalah

.

.

.

.

2. Tiga

kriteria

pembangunan

berwawasan

lingkungan

menurut

Emil

S

alim

(1999),

yaitu

:

a. .

.

.

.

b. Memiliki

pola

pembangunan

berkesinambungan

dengan

men

j

aga

kualitas

lingkungan

dari

masa

ke

masa.

c.

A

danya

peningkatan

kualitas

hidup

dari

generasi

ke

generasi.

3.

A

danya

peningkatan

kualitas

hidup

dari

generasi

ke

generasi,

hingga

akan

diperoleh

generasi

yang

kuat

mental

dan

spiritual,

generasi

cinta

lingkungan

dan

siap

membangun.

155

Pengelolaan Sumber Daya Alam

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Upaya apakah yang perlu dilakukan untuk mengurangi

overfishing

?

2. Bagaimana memanfaatkan hasil tambang dengan prinsip

kelestarian?

3. Salah satu cara menjaga kualitas lahan adalah dengan mengkaji

lahan sesuai dengan persyaratan penggunaan lahan.

Bagaimanakah karakteristik lahan yang seharusnya diper-

untukkan bagi kawasan peyangga?

4. Apakah perbedaan antara evaluasi kemampuan lahan dengan

kesesuaian lahan?

5. Apakah perbedaan prinsip ekoefisiensi sumber daya alam

dengan pengelolaan sumber daya alam menggunakan prinsip

pembangunan berwawasan lingkungan?

B.

Belajar dari masalah.

Baca dan pahami artikel berikut ini.

Terumbu karang mempunyai multifungsi dan memiliki nilai

ekologis dan ekonomis. Secara ekologis, terumbu karang adalah

tempat berlindung ikan-ikan dan biota laut lainnya dan

mempunyai andil cukup penting bagi perkembangan ekosistem

laut. Terumbu karang juga memegang peranan penting untuk

melindungi pesisir atau pantai dari abrasi dan erosi yang

disebabkan oleh gempuran ombak dan gelombang pasang.

Di Indonesia sendiri kondisi terumbu karangnya sudah sangat

memprihatinkan. Dari kondisi yang ada, sebagian besar telah

mengalami kerusakan yang sangat berat, sehingga mengancam

eksosistem laut yang lain serta merusak keindahan di bawah laut.

Selain itu, rusaknya brikade pelindung pantai ini juga mengancam

penduduk yang berdomisili di kawasan pantai.

Penelitian mengenai kerusakan terumbu karang menyim-

pulkan ada tiga faktor utama yang menyebabkan kerusakan, yakni

faktor fisik, biologis, dan aktivitas manusia. Faktor fisik umumnya

bersifat alami seperti perubahan suhu, bencana alam, salah satu

contohnya musibah bencana asap pertengahan tahun yang

mengakibatkan suhu air laut turun, sinar matahari tertutup

sehingga terumbu karang tidak dapat melakukan fotosintesis.

Menggunakan dasar wacana di atas, jawablah pertanyaan

berikut.

1. Apakah dampak kerusakan terumbu karang terhadap

kehidupan laut dan manusia?

2. Beberapa aktivitas manusia bisa menimbulkan kerusakan

terhadap terumbu karang. Bagaimana upaya yang bisa

dilakukan agar kegiatan manusia tersebut tidak menimbulkan

kerusakan terhadap lingkungan atau menerapkan prinsip

ekoefisiensi?

156

GEOGRAFI Kelas XI

C.

Tugas.

Kegiatan kali ini akan megajakmu meraih kompetensi dasar berupa

pemanfaatan sumber daya alam. Kamu dapat melakukan kegiatan

ini di lingkungan tempat tinggalmu atau di rumahmu sendiri. Ya,

kamu akan diajak mengkaji apakah pemanfaatan sumber daya alam

di lingkunganmu telah memenuhi prinsip ekoefisiensi.

Mengkaji Pemanfaatan Sumber Daya Alam

1. Tujuan:

mengidentifikasi penerapan prinsip ekoefisiensi

dalam pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan

tempat tinggal.

2. Alat dan Bahan:

a. Alat tulis

b. Lingkungan sekitar

3. Langkah Kerja:

a. Lakukan observasi terlebih dahulu jenis penggunaan

sumber daya di rumahmu atau lingkungan tempat tinggal,

seperti penggunaan bahan bakar untuk kendaraan dan

memasak.

b. Catatlah informasi penting mengenai kuantitas pengguna-

an sumber daya tersebut per periode yang kamu tetapkan,

misalnya satu hari berapa liter bensin dan digunakan

untuk apa saja.

c. Setelah informasi terkumpul, kajilah apakah pemanfaatan

tersebut sudah tepat, artinya tidak boros dan masih bisa

dilakukan penghematan. Ambillah kesimpulan berupa

pemecahan tentang penggunaan sumber daya alam yang

ekoefisien menurutmu.

d. Tulislah hasilnya dalam sebuah karya tulis. Jangan lupa

informasikan hasilnya kepada anggota keluargamu atau

masyarakat di mana kamu melakukan kajian mengenai

pemanfaatan sumber daya alam. Ya, saran yang kamu

berikan merupakan langkah awal turut serta dalam

melestarikan sumber daya alam.

157

Latihan Ulangan Blok

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Upaya yang bisa dilakukan untuk meles-

tarikan sumber daya alam yang dapat

diperbarui, yaitu . . . .

a. menghentikan penggunaan sumber

daya alam tersebut

b. melakukan impor terhadap sumber

daya alam tersebut

c. tidak menggunakan sumber daya

alam tersebut sama sekali

d. mengurangi pemakaian yang per-

sediaannya terbatas

e. meningkatkan reproduksi dengan

menggunakan bibit unggul

2. Minyak bumi tidak dapat dijadikan

andalan ekspor untuk selama-lamanya,

sebab peningkatan produksi minyak

bumi secara besar-besaran berarti . . . .

a. hanya menguntungkan perusahaan

perminyakan

b. hanya menguntungkan negara

pengimpor

c. terdesaknya usaha penambangan

mineral lain

d. tumbuhnya ketergantungan negara

terhadap minyak bumi

e. mempercepat habisnya persediaan

cadangan minyak

3. Berikut ini yang

bukan

merupakan

keuntungan adanya gunung berapi

adalah . . . .

a. menghasilkan belerang

b. menimbulkan sumber air panas

c. adanya erupsi gunung api

d. membantu pembentukan hujan

e. bahan-bahan yang dihasilkan digu-

nakan sebagai bahan bangunan

4. Daerah utama peternakan kerbau di

Sulawesi terdapat di Provinsi . . . .

a. Gorontalo

b. Sulawesi Utara

c. Sulawesi Tengah

d. Sulawesi Tenggara

e. Sulawesi Selatan

5. Bahan tambang di Indonesia

No. Nama

1. Minyak bumi

2. Bijih besi

3. Batu bara

4. Bauksit

5. Gas alam

6. Nikel

Dari tabel di atas yang tergolong bahan

tambang sumber energi tercantum pada

nomor . . . .

a. 1, 3, dan 4

b. 1, 3, dan 5

c. 1, 4, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 2, 5, dan 6

6. Di bawah ini alasan mengapa wilayah

pesisir perlu dilindungi,

kecuali

. . . .

a. merupakan akhir dari daratan

b. mempunyai pemandangan yang

indah

c. memberikan pengaruh pada daratan

d. kaya akan sumber daya alam

e. merupakan tempat hidup bagi orga-

nisme laut

7. Konsentrasi ikan di perairan laut, dapat

dideteksi dengan mengenali kejadian di

laut yang berupa . . . .

a. pusaran

b.

upwelling

c. gelombang

d. arus

e. tsunami

8. Selain

upwelling

, konsentrasi ikan juga

banyak terdapat di perairan laut dengan

karakteristik berupa . . . .

a. perairan jernih

b. perairan dangkal

c. gelombang yang tinggi

d. adanya pusaran air

e. adanya zona abisal

158

GEOGRAFI Kelas XI

9. Di bawah ini yang

bukan

merupakan

sumber daya alam di wilayah pesisir

adalah . . . .

a. lokasi yang sangat potensial untuk

pengembangan sawah irigasi

b. habitat bagi berbagai jenis ikan

c. adanya hutan bakau yang menjadi

habitat bagi organisme

d. wilayah yang potensial untuk

pertambakan

e. fenomena yang unik dan menarik

untuk objek wisata

10. Berikut ini lokasi persebaran

upwelling

di Indonesia yaitu . . . .

a. Laut Banda, Selat Makassar, dan

Laut Halmahera

b. Selat Sunda, pantai utara Papua, dan

Selat Malaka

c. Laut Jawa, Selat Sunda, dan Selat

Karimata

d. Laut Sulawesi, Laut Natuna, dan

Laut Flores

e. Laut Jawa, Laut Maluku, dan Selat

Sunda

11. Hal-hal di bawah ini yang

tidak

men-

jadi pertimbangan untuk pengembangan

suatu lokasi menjadi kawasan wisata

adalah . . . .

a. tingkat aksesibilitas

b. keamanan terhadap bencana alam

c. keindahan panorama

d. tingkat penghasilan penduduk

sekitar

e. kemudahan transportasi

12. Salah satu dampak negatif pariwisata di

bidang sosial adalah . . . .

a. penurunan kualitas lingkungan fisik

b. kelestarian alam tidak terjaga

c. sering terjadi kemacetan lalu lintas

d. penggunaan obat-obatan terlarang

e. sampah yang merusak lingkungan

13. Salah satu kondisi yang tidak tepat untuk

budi daya tambak adalah . . . .

a. mempunyai jalur hijau yang me-

madai

b. mempunyai curah hujan < 2.000 mm

c. mempunyai elevasi di bawah surut

rendah

d. dekat sungai dengan mutu dan

jumlah air yang memadai

e. arus perairan kuat

14. Di bawah ini merupakan tanaman khas

kawasan Indonesia Timur adalah . . . .

a. karet

d. cokelat

b. jati

e. kelapa sawit

c. sagu

15. Di bawah ini merupakan karakteristik

lahan yang cocok untuk ditanami teh

adalah . . . .

a. tanah subur (vulkanis muda)

b. curah hujan rendah

c. suhu rata-rata bulanan 24°C

d. dataran rendah

e. sedikit hujan waktu memetik

16. Tambang batu bara yang terdapat di

Papua adalah . . . .

a. Umbilin

b. Bukit Asam

c. Tarakan

d. Steenkool

e. Buton

17. Lokasi jebakan minyak bisa dideteksi

dari peta geologi dan citra penginderaan

jauh, sering ditandai dengan adanya . . . .

a. pegunungan sesar

b. patahan

c. lipatan batuan

d. pegunungan vulkan

e. dataran rendah

18.

1) Ketinggian 2.000 m di atas

permukaan air laut.

2) Tanah yang subur (vulkanis muda).

3) Suhu rata-rata harian 16,5°C tiap

tahun.

4) Di daerah terlindung.

5) Hujan yang merata sepanjang tahun

antara 2.000–3.000 mm.

Kondisi di atas yang sesuai untuk

ditanami tanaman kina adalah . . . .

a. 1), 2), dan 3)

d. 3), 4), dan 5)

b. 2), 3), dan 4)

e. 2), 3), dan 5)

c. 1), 2), dan 4)

19. Seorang investor ingin menanam inves-

tasi pada bidang pertanian. Ia menyewa

tanah untuk usahanya itu di muara

sungai. Maka menurut jenisnya, tanah

yang ia sewa adalah jenis tanah . . . .

a. aluvial

d. regosol

b. latosol

e. grumusol

c. andosol

159

Latihan Ulangan Blok

20. Tanah gambut tidak begitu baik untuk

pertanian. Mengapa bisa demikian?

a. Tidak terdapat bahan organik.

b. Kandungan unsur hara terlalu

banyak.

c. Derajat keasaman (pH) besar.

d. Derajat keasaman (pH) kecil.

e. Tanahnya terlalu basa.

21. Faktor yang mendorong berkembangnya

ternak di Indonesia adalah . . . .

a. iklim yang cocok

b. bibit ternak yang unggul

c. kemampuan peternakan

d. lahan yang cocok

e. modal yang melimpah

22. Karakteristik wilayah yang cocok untuk

PLTA adalah . . . .

a. relief terjal dan curah hujan rendah

b. penduduk padat dan air melimpah

c. ketersediaan air cukup dan banyak

air terjun

d. curah hujan tinggi dan sering banjir

e. banyak sedikitnya konsumen listrik

23. Lokasi persebaran intan sangat terkait

dengan . . . .

a. adanya pipa vulkanik

b. pegunungan karst

c. lembah atau kanyon

d. basin atau cekungan

e. pegunungan sesar

24. Di bawah ini yang merupakan ciri tanah

potensial adalah . . . .

a. air tanahnya sangat dangkal

b. berstruktur kasar dan keras

c. jika terkena air sangat lambat

d. sirkulasi air dan udara berlangsung

dengan baik

e. memiliki derajat keasaman (pH)

tinggi

25. Salah satu usaha untuk menjaga kesu-

buran tanah adalah . . . .

a. penanaman secara terus-menerus

b. pemupukan terus-menerus

c. penanaman tanaman semusim pada

lahan miring

d. tidak mengusahakan lahan di datar-

an tinggi untuk perikanan

e. pengolahan tanah secara mekanisasi

26. Pembangunan yang berkelanjutan bertu-

juan untuk mendukung . . . .

a. kondisi fisik lahan

b. siklus hidrologi

c. kelestarian alam

d. makin terbukanya lapangan kerja

e. kondisi sosial lingkungan

27. Di bawah ini yang merupakan fungsi

dari terumbu karang adalah . . . .

a. mencegah abrasi pantai

b. tempat perkembangbiakan dan

berlindung ikan

c. wilayah strategis untuk budi daya

d. tempat jebakan minyak bumi

e. sumber batu bara yang melimpah

28. Dalam sistem tambak tradisional, faktor

yang menentukan bentuk saluran

masuk, bentuk saluran keluar, dan

bentuk tambak adalah . . . .

a. topografi

b. ketersediaan air

c. bentuk muara sungai

d. karakteristik pasang surut

e. rawa bakau

29. Faktor yang menjadi penentu perluasan

tambak ke pedalaman adalah . . . .

a. topografi

b. rawa bakau

c. bentuk muara sungai

d. pengaruh air pasang

e. garis pantai

30. Perbedaan antara tambak sistem tradisio-

nal dengan sistem tambak intensif

adalah . . . .

a. adanya saluran-saluran pipa pada

tambak tradisional

b. adanya rawa payau pada tambak

tradisional

c. penggunaan pompa air pada tambak

tradisional

d. pengaruh air pasang menentukan

luas tambak pada tambak sistem

intensif

e. pencemaran air akan lebih tinggi

pada tambak sistem tradisional

31. Pencegahan hilangnya pulau yang disi-

nyalir akibat penambangan pasir pantai

adalah . . . .

160

GEOGRAFI Kelas XI

a. melarang penambangan pasir

b. mengizinkan penambangan pasir

pada musim hujan

c. menetapkan kedalaman penam-

bangan pasir dan kemiringan maksi-

mum lereng

d. melakukan penambangan secara

tradisional

e. mengambil pasir dengan diameter

tertentu

32. Pemanfaatan lahan untuk peruntukan

tertentu, sebaiknya menggunakan krite-

ria . . . .

a. kemampuan lahan

b. kesesuaian lahan

c. kemiringan lereng

d. bentuk relief

e. pola aliran

33. Bentuk pemanfaatan yang tepat dan

memenuhi prinsip ekoefisiensi dari

lahan pantai berpasir, daerah perbukit-

an lereng curam, daerah dengan tanah

sangat tipis, dan terdapat singkapan

batuan adalah . . . .

a. lahan peternakan dan industri

b. pertanian dan permukiman

c. hutan rekreasi dan cagar alam

d. industri dan cagar alam

e. permukiman dan hutan rekreasi

34. Berikut ini merupakan karakteristik

lahan yang layak dijadikan kawasan

penyangga adalah . . . .

a. mempunyai kemiringan lereng

> 45% dan debit sungai rendah

b. mempunyai kemiringan lereng

25–45% dengan curah hujan harian

tinggi

c. mempunyai kemiringan lereng

15–25% dengan curah hujan harian

sedang

d. wilayah datar dengan curah hujan

harian tinggi

e. wilayah datar dengan curah hujan

harian tendah

35. Pengelolaan limbah yang dilakukan oleh

aparat pemerintah disebut sistem . . . .

a. formal

d. standar

b. normal

e. ekonomis

c. informal

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Apa fungsi dan manfaat wilayah pesi-

sir, sehingga wilayah tersebut perlu

dilindungi? Jelaskan!

2. Bagaimana proses pembentukan minyak

bumi serta bagaimana pula mendeteksi

daerah jebakan minyak? Jelaskan!

3. Jelaskan contoh penerapan sumber daya

hutan secara ekoefisiensi!

4. Daerah-daerah manakah di Indonesia

yang kaya akan sumber daya ikan laut?

Jelaskan alasannya!

5. Dewasa ini tempat pembuangan sampah

sering menjadi masalah. Bagaimana cara

pengelolaan limbah sampah yang baik

berdasarkan prinsip ekoefisiensi? Jelas-

kan!

161

Latihan Ulangan Semester

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Biosfer merupakan salah satu lapisan

kehidupan yang terdapat dalam geosfer.

Lapisan kehidupan dalam biosfer terdiri

atas tiga kelompok utama yaitu . . . .

a. air, tanah, dan udara

b. tanaman, hewan, dan batuan

c. tumbuhan, hewan, dan manusia

d. sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan lingkungan hidup

e. kehidupan di darat, air, dan di dalam

tanah

2. Adaptasi yang dilakukan oleh makhluk

hidup bertujuan . . . .

a. mengubah pola hidup makhluk

hidup itu sendiri

b. migrasi yang dilakukan oleh satu

habitat

c. memadukan dirinya dengan alam

d. memonopoli alam untuk kehidupan-

nya

e. keanekaragaman makhluk hidup

3. Flora dan fauna wilayah Indonesia Barat

dan Indonesia Timur adalah . . . .

a. Selat Malaka

b. Selat Karimata

c. Dangkalan Sahul

d. Pulau Sulawesi dan Kepulauan

Maluku

e. zona tumbukan lempeng Eurasia dan

Indo-Australia

4. Apabila ditinjau dari letak astronomi,

wilayah Sungai Amazon, India Barat, dan

Sri Lanka, serta Kepulauan Indonesia,

dapat dipastikan bahwa biom yang

terdapat pada wilayah tersebut adalah

. . . .

a. padang rumput

b. hutan tropis basah

c. hutan peluruh

d. hutan berdaun jarum

e. hutan sabana

5. Pohon kelapa dapat ditemukan di banyak

tempat di pinggir pantai. Hal ini karena

kelapa dapat mengatasi faktor hambatan

penyebaran yaitu . . . .

a. iklim

b. kondisi fisik muka Bumi

c. seleksi alam

d. makanan

e. persekutuan hidup

6. Tumbuhan kaktus dapat hidup di wila-

yah gurun yang gersang dan kekurangan

air karena mampu mengatasi hambatan

penyebaran yang berupa faktor . . . .

a. adaptasi

b. iklim

c. kondisi fisik muka Bumi

d. seleksi alam

e. makanan

7. Padang rumput yang terdapat di Amerika

Utara bagian tengah dan barat termasuk

biom wilayah iklim sedang yang dikenal

dengan nama . . . .

a. stepa

b.

prairie

c.

pampa

d. sabana

e. tundra

8. Studi tentang pola penyebaran makhluk

hidup dan biosfer disebut . . . .

a. biologi

b. ekologi

c. ekosistem

d. biogeografi

e. biosfer

9.

1) Pinus

2) Cemara

3) Tusam

4) Balsam

Jenis flora tersebut umumnya tumbuh di

. . . .

a. hutan peluruh

b. hutan hujan iklim sedang

c. sabana

d. hutan hujan tropis

e. tundra

162

GEOGRAFI Kelas XI

10. Wilayah Indonesia yang dilalui garis

khatulistiwa memiliki biom atau

subbiom sebagai berikut,

kecuali

. . . .

a. hutan hujan pegunungan tinggi dan

hutan subalpin

b. hutan hujan pegunungan rendah dan

hutan pantai

c. hutan tropika dataran rendah dan

hutan mangrove

d. tundra dan gurun

e. hutan kerangas dan sabana

11.

1) Kayu putih

2) Ampupu (

Eucalyptus

)

3) Akasia

4) Lontar

5) Gebang

Di manakah tumbuhan tersebut mudah

dijumpai?

a. Sabana

b. Hutan monsun

c. Hutan kerangas

d. Hutan pantai

e. Hutan rawa

12. Cenderawasih menjadi jenis burung yang

terpilih sebagai identitas wilayah Papua.

Burung ini hidup pada habitat . . . .

a. hutan rawa

b. hutan dataran tinggi

c. hutan dataran rendah

d. hutan dataran rendah dekat pantai

e. wilayah hulu Sungai Digul

13.

Fauna seperti di atas merupakan fauna

khas wilayah . . . .

a. Papua

b. Pulau Seram

c. Kepulauan Maluku

d. Sumatra

e. Kepulauan Aru

14. Lingkungan bagian dari Bumi atau

biosfer yang dihuni manusia adalah . . . .

a. biosfer

b. geosfer

c. pedosfer

d. litosfer

e. antroposfer

15. Menghitung dan membuat komposisi

penduduk merupakan hal yang penting.

Mengapa?

a. Penduduk mempunyai karakteristik

yang homogen.

b. Demi keseragaman format dan

bentuk informasi.

c. Tiap wilayah memiliki potensi

geografis yang berbeda.

d. Dapat membantu penataan dan

pengembangan wilayah secara

terpadu dan merata.

e. Penduduk di suatu wilayah memiliki

kemampuan dan potensi yang sama.

16. Keadaan penduduk usia produktif akan

memengaruhi kebijakan pemerintah

terutama mengenai . . . .

a. pengangguran

b. lapangan pekerjaan

c. upaya mengatasi permasalahan yang

timbul

d. pengangguran dan lapangan pekerja-

an

e. pengangguran, lapangan pekerjaan,

dan upaya mengatasi permasalahan

yang timbul

17.

Dependency Ratio

Parameter kependudukan seperti di atas

mencerminkan . . . .

a. jumlah penduduk nonproduktif yang

harus ditanggung

b. jumlah bayi dan anak-anak yang

ditanggung orang tuanya

c. persentase penduduk nonproduktif

yang ditanggung penduduk produk-

tif

d. persentase penduduk usia non-

produktif dibagi penduduk non-

produktif

e. jumlah penduduk usia produktif

yang menanggung usia nonproduktif

163

Latihan Ulangan Semester

18. Bentuk komposisi penduduk yang mana-

kah yang diperlukan untuk menuntaskan

pelaksanaan wajib belajar sembilan

tahun?

a. Komposisi penduduk berdasarkan

wilayah.

b. Komposisi penduduk berdasarkan

usia.

c. Komposisi penduduk berdasarkan

pendidikan.

d. Komposisi penduduk berdasarkan

mata pencaharian.

e. Komposisi penduduk berdasarkan

jenis kelamin.

19. Berikut ini yang

tidak

termasuk faktor

pronatalitas adalah . . . .

a. kawin usia muda

b. meningkatnya tingkat kesehatan

masyarakat

c. anggapan banyak anak banyak rezeki

d. pembatasan tunjangan anak, umur

menikah, dan program keluarga

berencana

e. kawin usia muda, tingkat kesehatan,

dan anggapan banyak anak banyak

rezeki

20. Di suatu negara X, pada tahun 2005,

jumlah penduduk sebesar 205 juta jiwa.

Tingkat pertumbuhan penduduk per

tahun 1,5%. Berapakah proyeksi

penduduk negara X tahun 2006?

a. 200 juta

b. 210 juta

c. 220 juta

d. 230 juta

e. 240 juta

21. Kecamatan X pada tahun 2005 mem-

punyai jumlah penduduk 21.500 jiwa.

Terdiri sebagai berikut.

Usia 0–14 tahun = 6.000 jiwa

Usia 15–64 tahun = 8.000 jiwa

Sisanya adalah penduduk berusia 65

tahun ke atas.

Besarnya indeks

dependency ratio

nya

adalah . . . .

a. 168,7

b. 16,87

c. 168,7

d. 59,25

e. 592,5

22. Untuk mengetahui jumlah penduduk

usia subur, diperlukan data tentang . . . .

a. angka kelahiran kasar

b. jumlah seluruh penduduk

c. angka ketergantungan

d. jumlah wanita yang telah menikah

e. komposisi penduduk menurut umur

dan jenis kelamin

23. Indikator yang digunakan untuk menilai

bahwa tingkat kelahiran di suatu daerah

tinggi yaitu . . . .

a. tingkat kelahiran kasarnya lebih dari

30 setiap 1.000 jiwa

b. jika tingkat kelahiran kasarnya lebih

dari 40 setiap 1.000 jiwa

c. tingkat kelahiran kasar lebih dari 50

setiap 1.000 jiwa

d. tingkat kelahiran kasar lebih dari 60

setiap 1.000 jiwa

e. tingkat kelahiran kasar lebih dari 70

setiap 1.000 jiwa

24.

Pn = Po (1 + r)

n

Rumus di atas merupakan rumus untuk

menghitung . . . .

a. angka migrasi

b. pertumbuhan geometri

c. pertumbuhan eksponensial

d. pertumbuhan penduduk sosial

e. pertumbuhan penduduk alami

25. Diketahui jumlah penduduk di awal

tahun perhitungan sebesar 15.000 jiwa.

Selama lima tahun kemudian diketahui

jumlah kelahiran 6.000 jiwa dan ke-

matian 5.000 jiwa. Berapa persen per-

tumbuhan penduduk daerah tersebut?

a. 5,30%

b. 6,25%

c. 6,75%

d. 10%

e. 15%

26. Informasi kependudukan yang ditujukan

untuk memberikan perkembangan

penduduk di suatu daerah, sebaiknya

disajikan dalam bentuk . . . .

a. diagram batang

b. diagram lingkaran

c. peta persebaran penduduk

d. peta kepadatan penduduk

e. tabel kelahiran penduduk

164

GEOGRAFI Kelas XI

27. Yang termasuk sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui yaitu . . . .

a. air

b. udara

c. batu bara

d. flora

e. fauna

28. Usaha yang dapat dilakukan untuk men-

jamin ketersediaan sumber daya alam

jangka panjang ditempuh dengan . . . .

a. reboisasi

b. daur ulang

c. sengkedan

d. tebang pilih

e. semua benar

29.

Rendahnya tingkat pendidikan para

petani di Indonesia, menyebabkan

tidak pahamnya para petani terhadap

karakter setiap jenis tanaman dalam

membutuhkan hara tanaman. Semua

diperlakukan sama sehingga me-

nyebabkan tanah pertanian menjadi

tidak subur.

Untuk menghindari semakin rusaknya

tanah, maka para petani dianjurkan

untuk melakukan rotasi tanaman dengan

cara . . . .

a. menanami lahan secara terus-

menerus sepanjang tahun dengan

tanaman sejenis

b. bertanam dalam suatu daerah

dengan waktu yang sama

c. menanam jenis tanaman yang ber-

beda-beda

d. bertani dengan sistem

strip cropping

e. bertani dengan cara terasering

30. Upaya untuk mengurangi pencemaran

udara antara lain dapat dilakukan dengan

. . . .

a. membakar sampah yang tidak dapat

diurai

b. memasang penyaring pada cerobong

asap pabrik

c. tetap menggunakan minyak sebagai

bahan bakar

d. menghijaukan jalur sepanjang jalan

e. tidak membatasi penggunaan ken-

daraan bermotor

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Persebaran fauna di Indonesia terbagi

dalam tiga wilayah. Jelaskan ketiga

wilayah tersebut beserta contoh fauna

dari masing-masing wilayah!

2. Apakah perbedaan antara hutan rawa

gambut dan hutan rawa air tawar?

Jelaskan!

3. Upaya-upaya apakah yang bisa dilakukan

untuk menjaga flora dan fauna?

4. Bagaimanakah perbedaan prinsip per-

hitungan jumlah penduduk dengan

rumus aritmatika dan eksponensial?

Jelaskan!

5. Bagaimanakah upaya yang bisa di-

lakukan untuk menjaga kelestarian

terumbu karang?